Apel India

Apel India

(Putsa)

Klasifikasi Putsa :

Kingdom              : Plantae  ( tambahan )

Sub Kingdom     : Tracheobionta ( berpembuluh )

Superdivisio       : Spermatophyta ( menghasilkan biji )

Divisio                   : Magnoliophyta ( berbunga )

Kelas                     : Magnoliopsida ( berkeping dua / dikotil )

Sub kelas             : Kosidae

Ordo                      : Rosales

Familia                  : Rosaceae (suku mawar-mawaran )

Genus                   : Phyrus

Species                 : Pyrus malus L.

Phutsa Apel India

Apel ini menyerupai buah tomat yang masih hijau, warnanya kehijauan dengan tekstur halus. Perbedaan dengan apel lain dari bentuknya relatif kecil (diameter 5 cm) dan tak adanya lekukan yang tajam pada bagian pangkal tangkai buah. Rasanya cenderung manis dengan daging buah putih. Tidak mengenal musim dalam berbuah.

Jangan coba-coba menanam pohon ini, jika malas merawat tanaman. Bila dibiarkan (tanpa pemangkasan) maka pohon ini akan berubah menjadi semak belukar yang menutupi sebagian besar halaman dan sifatnya memang ekspansif.

Kunci agar putsa berbuah adalah cahaya cukup, penjarangan daun dan buah, pemupukan tepat serta lingkungan kering. Siapkan media porous saat menanamnya. Meski suka lingkungan kering, untuk pembuahan dibutuhkan cukup air. Lakukan penyiraman dua kali sehari, pagi dan sore. Memasuki masa generatif, lakukan stressing air bila ingin mendapatkan bunga serempak. Caranya : hentikan sementara penyiraman. Pada hari ke-5 perlakuan, putsa disiram kembali. Saat itu kondisi daun menguning tapi beberapa hari kemudian kembali hijau diiringi munculnya calon buah.

Pemangkasan untuk pembungaan dengan cara : seminggu setelah pemangkasan, tanaman diberi pupuk NPK seimbang 16 : 16 : 16 atau dapat juga urea, TSP dan KCl untuk mengganti NPK yang harganya lebih mahal.

Satu bulan kemudian, tanaman mulai berbunga dan berbuah seukuran bola bekel setelah tiga bulan sejak pemangkasan. Untuk mendapatkan buah yang lebih besar, sebaiknya sisakan dua buah di setiap ranting dan dibungkus plastik / jaring halus supaya tidak diserang lalat buah. Selain itu jangan lupa memetik 2-3 helai daun di sekitar buah sehingga nutrisi yang terdistribusi dapat terkonsentrasi untuk pertumbuhan buah. Kualitas buah pasti lebih baik : ukuran besar, kulit mulus dan manis saat dicicipi.

Dari kasus-kasus phutsa yang tidak berbuah, biasanya karena tanaman sudah tua atau jarang dipangkas. Pemangkasan ini penting karena merangsang tunas dan bunga baru, serta menjaga pertumbuhan agar tidak tumbuh menjulang terus ke atas.

Pemangkasan dapat dilakukan dengan dua tujuan:

  1. untuk kepentingan artistik dengan tujuan mengisi cabang yang kosong serta menyeimbangkan bentuk tanaman.
  2. untuk menumbuhkan bunga serta buahnya. Untuk tujuan yang ke-2 ini, pemangkasan dapat dilakukan menyeluruh pada semua cabang tanaman.

 

Waspadai Hama

Penyiraman yang cukup ini juga salah satu hal penting yang sering disepelekan oleh pemilik tanaman phutsa, sehingga bunga ziziphus zhyprus rontok. Selain penyiraman, sebaiknya tanaman phutsa dipupuk satu bulan sekali dengan dosis NPK ± 1 sendok makan atau 25 gram ( untuk tanaman umur setahun setelah okulasi ). Tanaman yang lebih besar, dosis diitngkatkan menjadi 2-3 kali lipat. Lebih baik pemupukan dilakukan sesering mungkin, misal 2 minggu sekali dengan dosis setengahnya.

Setelah berbunga dan jadi buah, hama yang diwaspadai adalah lalat buah Bactrocera sp. Untuk mencegahnya, ketika buah seukuran kelereng agar dibungkus dengan plastik yang dilubangi / pembungkus lain.

Selain lalat buah, hama yang biasa menyerang phutsa adalah kutu putih dan penggerek batang. Untuk kutu putih, lakukan penyemprotan dengan phestisida, detergent dan perekat. Deterjent berfungsi membuka sarang kutu putih sehingga pestisida dapat mengenai tubuh serangga. Namun apabila serangan cukup parah, lebih baik daun yang terkena dipotong dan dimusnahkan. Hama penggerek batang dimatikan dengan cara menyumpalkan kapas yang dililitkan di ujung lidi dan dicelup pestisida ke dalam lubang masuknya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *