DURIAN TEMBAGA
Salah satu jenis varietas durian unggul yang tidak mudah ditemukan keberadaanya di Jakarta adalah durian tembaga. Atribut TEMBAGA yang melekat pada penamaan durian ini tampaknya dikaitkan dengan warna daging buah yang berwarna kuning pekat seperti tembaga.
Durian tembaga dapat ditemui di beberapa daerah di Indonesia seperti Sumatera dan Kalimantan. Buah durian tembaga yang berasal dari Kabupaten Kampar – Riau memiliki bentuk bulat telur agak sedikit memanjang dan berwarna coklat tua. Kulit buah agak tebal dengan duri runcing dan tersusun agak rapat. Keistimewaannya antara lain terdapat pada daging buahnya tebal dan rasanya manis. Daging buahnya berwarna kuning tua, agak berserat dan kering. Ukuran buahnya sedang, bobotnya antara 2-3,5 kg/buah. Produksi per pohonnya antara 300-400 buah/ tahun.
Batang Hitam
Mengenali bibit pohon durian tembaga sangatlah mudah, bibit pohon durian tembaga dapat dibedakan dengan bibit durian lainnya dengan melihat batang pohonnya yang memiliki warna gelap cenderung hitam.
Budidaya Durian Tembaga
Sama dengan varietas durian pada umumnya, ketinggian tempat untuk bertanam durian yang baik adalah di bawah ketinggian 800 m dpl dengan lahan yang datar rata.
Intensitas cahaya matahari yang dibutuhkan durian adalah 60-80%. Sewaktu masih kecil (baru ditanam di kebun), tanaman durian tidak tahan terik sinar matahari di musim kemarau sehingga bibit harus dilindungi/dinaungi.
Tanaman durian tumbuh optimal pada suhu rata-rata 20º-30º C. Pada daerah dengan suhu 15ºC, pertumbuhan durian tidak akan optimal, sedangkan pada suhu di atas 34º C daun durian dapat “terbakar”.