Klengkeng introduksi seperti pingpong, itoh, dan diamond river memang mudah bermutasi. Musababnya, mereka memiliki tingkat heterozigot tinggi. ‘Artinya, meski biji-biji berasal dari penyerbukan sendiri, peluang untuk berubah dari sifat induknya sangat tinggi,’ kata Drs M Jawal Anwarudin Syah MS, peneliti Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Pasar Minggu, Jakarta Timur.
Menurut Sobir, PhD-kepala Pusat Kajian Buah Tropika IPB-varian-varian biasanya banyak muncul dari klengkeng yang bibitnya berasal dari biji. ‘Bibit klengkeng introduksi didatangkan dalam jumlah terbatas. Makanya banyak yang menanam dari biji, bukan grafting atau okulasi,’ tutur Sobir saat ditemui di kantornya di Bogor. Perbanyakan dengan grafting pun bisa mengalami mutasi meski kemungkinannya sangat kecil. ‘Varian yang muncul dari perbanyakan vegetatif itu disebut pointmutasi, artinya bagian tunas mengalami mutasi, tapi peluangnya kecil,’ kata Jawal.
Reza menambahkan, perubahan sifat pada buah juga bisa disebabkan banyak hal seperti kondisi lingkungan dan batang bawah yang digunakan. Namun sifat-sifat itu bukan mutasi karena tidak berubah secara genetik. Buah di daerah panas cenderung menghasilkan daging buah lebih kering daripada di daerah lembap. Pengaruh batang bawah terlihat nyata pada kasus sambung jeruk lemon tea. Bila jeruk lemon tea yang tidak berbiji disambung dengan batang bawah bisa menghasilkan buah yang berbiji. Perlakuan pun bisa mengubah penampilan buah, bahkan sifat buah secara fisiologis. Reza mencontohkan penyemprotan giberelic acid dapat menghilangkan biji anggur. Contoh lain, penyemprotan hormon auksin membuat jambu biji menjadi tak berbiji.
Biji yang sedang tumbuh merupakan sumber hormon untuk pertumbuhan buah. Makanya jika ditambahkan hormon dari luar, biji tak harus tumbuh untuk memenuhi kebutuhan buah yang sedang berkembang. ‘Bukan mustahil jika perlakuan semacam itu bisa memperkecil biji klengkeng, bahkan membuatnya tanpa biji,’ kata Reza
🚀 Uraian di atas diambil dari berbagai sumber.
🍯 Utk ketiga jenis klengkeng di atas sudah lama beredar di Indonesia.
Utk Pingpong sdh banyak ditinggalkan orang karena dalam 1 dompol kurang banyak dan bijinya besar meskipun buahnya juga besar.
Utk Itoh juga kurang diminati karena harus ada perlakuan khusus jk ditanam pada dataran rendah. Dengan adanya perlakuan khusus tersebut, sebenarnya menjadi peluang tersendiri karena utk buahnya layak jual dg biji kecil, buah tebal, manis dan dalam 1 dompol cukup banyak.
Utk Diamond River sampai sekarang masih diminati utk dibudidayakan di kebun atau sebagai TABULAMPOT. Jenis ini rajin berbuah tanpa perlakuan khusus, buah besar, biji cukup besar, 1 dompol cukup banyak, kadar air tinggi dan manis. Jk menginginkan kadar air yg rendah, saat panen jangan disiram 7 hari sebelumnya. Dg kadar air yg sedikit maka rasa manisnya semakin tinggi.
🍐 Utk jenis terbaru sekarang ada KLENGKENG MERAH dan NEW KRISTAL dengan harga bibit yg masih mahal.
Bibit klengkeng merah tinggi sktr 50 cm di pasaran sekarang 1.5 sd 2 jt / bibit. Saat pertama kali keluar, sekitar 5 tahun yg lalu, harga bibit 5 jt / bibit. Dikarenakan harga bibit yg mahal maka klengkeng merah belum banyak dikenal oleh masyarakat luas. Rata-rata pemiliknya kolektor tanaman. Utk SJT juga belum punya. (senyum)…
Bibit New Kristal sekarang sudah turun sktr 125 sd 150 rb / bibit. Sekitar 3 tahun yg lalu harganya 500 sd 700 rb / bibit. Keunggulan New Kristal dalam 1 dompol sangat banyak buahnya. Klengkeng terbanyak dalam 1 dompol sampai saat ini dipegang oleh jenis new kristal. Dalam 1 dompol bisa sekitar 10 kg bila ditimbang.
Walloohu a’lam…