Sistem stek adalah cara tercepat mendapatkan bibit Tin dalam jumlah yg banyak sesuai induknya namun mengandung resiko paling besar juga tingkat kegagalannya.
Perhatikan langkah-langkang di bawah ini.
1⃣ Pilih batang Tin yg akan distek. Rendam dalam larutan anti jamur sekitar 30 menit.
2⃣ Setelah direndam, potong batang Tin 3 sd 5 mata tunas tiap batangnya.
3⃣ Setelah dipotong, bekas potongan atas diberi cat utk mengurangi penguapan yg berlebih.
4⃣ Tancapkan batang stek ke media cangkok yg metannya dari tanah murni. Tanah yg SJT pakai dari pinggir sungai yg subur dan remah.
5⃣ Usia 3 pekan insyaAlloh sdh ada yg trubus.
6⃣ Akar yg baru terbentuk masih sedikit. Posisi ini masih rentan mati bi idznillaah…
7⃣ Karena akar masih sedikit maka yg sdh tumbuh trubusnya disungkup agar trubusnya tdk kering.
8⃣ Jk daun sdh agak besar dan ada 3 sd 4 daun bisa dipindah ke pot dg metan tanah : pupuk kandang : sekam segar : arang sekam = 1 : 1 : 2 : 1. Pot diletakkan di tempat teduh dan jaga dari air hujan secara langsung. Masa pemindahan ini masih rentan mati krn perbedaan metan stek dg metan tanam dalam pot bi idznillaah.
Utk sistem stek Tin
Kelebihan :
1⃣ Tdk membutuhkan indukan yg banyak.
2⃣ Hasil bibit spt indukannya.
3⃣ Bibit bisa dihasilkan dalam jumlah yg banyak dalam waktu yg singkat.
4⃣ Perakaran kokoh.
Kekurangannya :
1⃣ Membutuhkan pengalaman dan pembelajaran yg lama.
2⃣ Tingkat kematiannya tinggi.
🚨 Saran :
Cara stek adalah cara yg memiliki tingkat kegagalan tinggi dalam perbanyakan Tin sehingga dibutuhkan pengalaman yg banyak agar mahir dalam perbanyakan bibit Tin melalui stek.
Walloohu a’lam…